Paritur Lagu Koor (Paduan Suara) Notasi Angka

Paritur Lagu Koor (Paduan Suara) Notasi Angka: Blog ini berisi berbagai macam partitur lagu koor Kristen/Katolik, Koor Nasional, Koor Daerah, Koor Keluarga. Mohon maaf jika partiturnya kurang lengkap dan jelas. 🙏🙏 partlagukoor.blogspot.com
👉 Cara Download Partitur Koor 👈

Membuat Aransemen Paduan Suara dan Vokal Grup

Posted by B. Marada Hutagalung on


Memecah suara atau membuat aransemen paduan suara atau vokal grup dalam lagu merupakan hal yang pertama kali harus dicapai, maka lagu tersebut akan bisa dinyanyikan oleh kelompok paduan suara atau kelompok vokal grup.

Memang ada beberapa teknik untuk memecah suara tersebut, selain memerlukan sedikit pengetahuan tentang akor, juga sebetulnya perlu belajar ilmu harmoni. Tapi ini bukan syarat mutlak jika lagu akan digunakan oleh kelompok sendiri.

Bagaimana langkah-langkah atau cara membuat aransemen (arrangement) untuk paduan suara SATB atau vokal grup, atau untuk aransemen suara lain. Semisal SSA, TTBB atau untuk kelompok anak-anak? Atau juga jika kelompok vokal group yang dimiliki hanya punya anggota terbatas yang tidak bisa mewakili suara yang model mixed-choir (SATB)?


Langkah Sederhana Membuat Aransemen Paduan Suara

Berikut ini adalah contoh langkah atau cara sederhana membuat aransemen untuk paduan suara atau vokal grup sehingga menghasilkan partitur yang mudah dibaca atau dinyanyikan oleh semua anggota penyanyi:
  • Mencari melodi pokok (cantus firmus) dari lagu tersebut. Sumber lagu bisa dari mp3, atau dari buku lagu atau sheet music yang didownload dari internet yang hanya terdiri satu suara saja.
  • Mencari akor atau harmoni. Langkah selanjutnya adalah memberi akor, bisa dengan mencari satu persatu dari mp3 atau jika sudah ada akornya, langsung ke langkah berikutnya.
  • Memecah suara. Langkah ini mengandalkan sedikit pengetahuan tentang akor. Misalnya, untuk nada dasar do=C, maka akor F terdiri dari nada 4 6 1 (fa la do), akor Am = 6 1 3 (la do mi), dan seterusnya. Jika belum hapal akor, bisa ditulis untuk setiap akornya dengan menyusun not angkanya seperti contoh F (4 6 1), G (5 7 2). Dan harus diingat nada dasarnya, karena untuk nada dasar do=Bes, maka akor F, terdiri dari nada 5 7 2 (sol si re) dan akor G = 6 #1 3 (la di mi).
  • Memberi nada untuk setiap suara. Dengan pengetahuan akor di atas, maka tinggal memberi nada kepada suara yang ada. Ada 3 nada untuk setiap akor, maka sudah cukup jika ingin membuat aransemen untuk 3 suara (SSA, TTB, koor anak, vokal group dengan anggot terbatas). Misalnya jika nada melodi pokok ditaruh pada suara sopran, nadanya adalah 5 (sol), nada dasar do=C, dan akornya adalah C yang terdiri dari nada 1 3 5 (do mi sol), maka untuk suara lain bisa diberi nada yang lain. Misalnya, alto nadanya 3 (mi), Tenor bernada 1 (do tinggi) dan Bas nadanya 1 (do natural). Jika suara yang dipecah terdiri dari 4 suara, maka ada nada yang di-double (dipakai bersama), pada contoh di atas adalah nada 1 (do).
  • Melengkapi semua suara dengan akor yang sudah ada. Tahap akhir adalah melengkapi semua suara dengan teknik seperti pada nomor 4. Kreatifitas dan pengembangan nada masing-masing suara bisa dilakukan, dengan syarat ada 1 atau 2 suara yang dijaga untuk tetap memakai nada dalam akor, sedangkan suara yang lain bisa diganti nadanya.

Teori Ilmu Harmoni

Untuk lebih memahami bagaimana membuat aransemen baik untuk paduan suara maupun vokal grup, belajarlah Teori Ilmu Harmoni. Dalam teori bisa mempelajari susunan suara, seperti jarak antar suara sehingga tidak terjadi overlap, kelengkapan harmoni, dan lain-lain. Juga akan memahami sambungan akor, yaitu bagaimana akor bergerak dan hubungannya satu sama lain.

Teori ilmu harmoni merupakan dasar yang perlu dipelajari bagi mereka yang tertarik untuk membuat aransemen musik. Baik itu untuk paduan suara, vokal grup, maupun instrumental. Kenapa perlu? Karena ada beberapa aturan (walaupun ini tidak mutlak harus dipakai) yang bisa digunakan untuk memandu para arranger membuat aransemen.

Dengan memahami aturan susunan akor atau susunan harmoni, maka tidak akan terjadi overlaping yang bisa mengakibatkan, misalnya, tertutupnya melodi pokok. Mempelajari susunan harmoni, maka akor akan menjadi lebih variatif dan tidak kosong, karena bisa memahami fungsi dan kedudukan nada pada akor.

Mengetahui teori sambungan akor, maka bisa menggerakkan nada setiap suara sesuai keinginan dan lebih variatif. Selain itu juga bisa membuat hubungan antar akor satu dengan lainnya menjadi lebih kaya warna. Karena akan bisa memunculkan nada seperti non Chordal Tone yang memperkaya akor itu.

Jika masih bingung bagaimana cara mengaransemen paduan suara atau vokal grup maka boleh dilihat caranya melalu link ini: Klik https://partlagukoor.blogspot.com/2023/12/cara-sederhanamudah-mengaransemen-lagu.html.

Semua tulisan di atas (kecuali gambar) bersumber dari website KandangJago.com.

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment

Sitemap